LAPORAN
PRAKTIKUM
“PENGENALAN
ALAT-ALAT
LABORATORIUM”
OLEH:
NAMA : MUHAMMAD AL FICHRY FALIHI
NIM :
Q1A116031
KELOMPOK : 2
KELAS : A
JURUSAN
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan
kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut. Alat-alat praktikum sangat di butuhkan dalam proses penilitian atau
pun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia. Ada banyak sekali
alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang
keilmuan atau pun proses penilitian tentu alat-alat ini sangat di butuhkan
sekali. Alat-alat laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan
dalam prosedur pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat
laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan
prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat
diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting agar mendapatkan hasil
penelitian yang baik dan benar. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas
penelitian seseorang.
Dalam
praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan
dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat
tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia
yang tidak diinginkan. Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan
untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikrobia yang tidak
diinginkan. Pada umumnya kegiatan praktek laboratorium diarahkan pada upaya
agar mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum
atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen, asisten dosen atau buku
teks.
1.2. Tujuan
Tujuan dari
praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium adalah sebagai berikut :
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium yang dibutuhkan dalam pengujian
mikrobiologis.
2.
Mahasiswa
dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganan agar dapat
berfunsgsi dengan benar.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan
beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui
agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam
suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,
pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi
diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada
dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum
pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering
digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2010).
Pengenalan alat-
alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan
proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa
mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat
dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama dalam proses
praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing
didalam bidang keilmuan atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat
dibutuhkan sekali alat-alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi
kesalahan dalam prosedurpemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat
laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi
dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat
diminimalisir sedikit mungkin hal ini
penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar, data–data yang
tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013).
Secara umum
fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin semua fungsi
diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam
memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan
abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif
lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai
(Koesmadja, 2006).
Saat melakukan
pengamatan, terutama jika hasil yang diharapkan berupa data kuantitatif,
dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Seringkali kita membutuhkan alat
bantu untuk mendapatkan ketelitian yang diharapkan. Peralatan yang digunakan
dalam pengamatan biasanya digunakan untuk mengukur atau mengamati objek-objek
yang ukurannya tidak dapat diamati
langsung oleh indera manusia. Penggunaan alat-alat pengamatan harus dilakukan
secara hati-hati agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, terutama
peralatan laboratorium. Dalam menggunakan peralatan laboratorium kamu harus
memiliki keterampilan, kecermatan, dan ketelitian agar diperoleh data yang
akurat. Untuk itu, kita perlu mengenali bagian-bagian dan cara kerja dari alat
tersebut. Berikut akan disampaikan beberapa alat yang sering digunakan dalam
pengamatan dan praktikum (Puspita,rohima
2009).
Eksperimen dan praktek laboratorium
merupakan bagian dari pengajaran sains. Bekerja di laboratorium sains adalah
suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang
diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi
yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman
secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori.
Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial
dalam pengajaran sains sebagai produk ini (Wahyudi, 2011).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Tempat Dan Waktu
Praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium di laksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo pada hari Rabu, tanggal 21 September
2016 Pukul 08.00-10.00 WITA.
3.2. Bahan dan
Alat
Alat yang
digunakan pada praktikum ini yaitu ,gelas kimia, gelas ukur, tabung
reaksi, erlenmeyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse,
loupe, cawan petri, cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu Bunsen, jarum ose,
timbangan analitik, autoclave, dan shaker water bath.
3.3. Prosedur kerja
Proses kerja pada praktikum Pengenalan Alat-alat
laboratorium adalah adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan dan mengenali
alat-alat laboratorium mikrobiologi dasar.
2. Mengenali fungsi dan kegunaan
alat-alat laboratorium mikrobiologi dasar.
3. Dokumentasi alat-alat laboratorium mikrobiogi dasar.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratprium dapat di lihat pada table di bawah ini:
Tabel Hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratorium.
NO
|
NAMA
|
GAMBAR
|
1.
|
Gelas kimia
|
|
2.
|
Gelas ukur
|
|
3.
|
Tabung reaksi
|
|
4.
|
Erlenmeyer
|
|
5.
|
Hot plate
|
|
6.
|
Pipet mikro
|
|
7.
|
Sikat tabung
|
|
8.
|
Sentrifuse
|
|
9.
|
Loupe
|
|
10.
|
Cawan petri
|
|
11.
|
Cultur chamber
|
|
12.
|
Mikroskop cahaya
|
|
13.
|
Lampu Bunsen
|
|
14.
|
Jarum ose
|
|
15.
|
Timbangan Analitik
|
|
16.
|
Autoclave
|
|
17.
|
Shaker water bath
|
|
3.2. Pembahasan
Praktikum yang
berjudul “Pengenalan Alat” ini membahas mengenai alat-alat yang akan di
pergunakan pada praktikum mikrobiologi. Pada praktikum pertama ini, kami
dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum
mikrobiologi, diantaranya yaitu Gelas kimia, gelas ukur,tabung reaksi, erlenmeyer,
hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan petri, cultur chamber,
mikroskop cahaya, lampu bunsen, jarum ose, timbangan analitik, autoclave, dan
shaker water bath.
Gelas kimia berdiameter besar dengan
skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas,
berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media
pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu
dikeringkan dengan lap. Alat ini juga bisa digunakan untuk menyimpan koloni.
Gelas ukur
berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
Selain itu juga gelas ukur memiliki fungsi untuk mengukur volume larutan.
Tabung raeksi berupa tabung yang
terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas,
berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan
reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih
dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas
isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Erlenmeyer berupa gelas yang
diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang
dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan suatu koloni. Cara
menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar
labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, dan
menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi. Selain itu
juga labu erlenmeyer juga memiliki fungsi untuk menyimpan koloni pada saat
pengamatan.
Hot plate, alat
ini berfungsi untuk menghomogenisasikan suatu larutan yaitu dengan pengadukan.
Dengan alat ini proses pengadukan akan lebih cepat, alat ini juga bisa
digunakan untuk pembuatan media bakteri. Pipet
berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan
tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan
dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran
perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
Sikat tabung,
adalah alat yang digunakan untuk
membersihkan tabung reaksi yang dimana bulu sikatnya terbuat dari kawat halus. Sentrifuse,
adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan partikel padat pada cairan yang
digerakan oleh motor listrik. Sentrifuse digunakan
untuk menghomogenkan partikel-partikel yang ukurannya lebih ringan dari
partikel-partikel yang ukuirannya lebih besar. Loupe digunakan untuk membesarkan
objek serta untuk melihat sel yang berukuran mikroskopis.
Loupe adalah alat yang terdiri dari
sebuah lensa cembung yang berguna untuk memperbesar benda-benda kecil sehingga
Nampak lebih besar dan jelas. Cawan petri, adalah sebuah wadah yang berbentuk
bundar dan terbentuk dari bahan plastic dan kaca, mempunnyai ukuran
berbeda-beda, yang digunakan untuk membiakkan sel dan juga untuk mengkultur
bakteri, spora atau biji-bijian. Cawan petri plastik di gunakan hannya satu
kali saja.
Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan
dasar rata. Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur
media. Prinsip kerjanya yaitu, medium diletakkan di dalam cawan petri kemudian
ditutup dengan menggunakan penutup cawan. Culture
chamber, adalah alat untuk mengingkubasi
atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan
pengatur suhu dan pengatur waktu. Didalam laboratorium mikrobiologi digunakan
untuk menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu,menumbuhkan ragi, dan jamur, menyimpan
biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah.
Mikroskop cahaya, berfungsi untuk
memperbesar objek 4 hingga 24 kali sehingga mempermudakan pengamatan pada objek
yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Lampu Bunsen, adalah lampu
berbahan bakar spiritus yang digunakan untuk sterilisasi panas dan
mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi, isolasi dan transfer mikroba.
Lampu Bunsen
untuk pemijaran serta
untuk mensterilisasikan mikroba dan mengamankan praktikan pada saat melakukan
penanaman medium. Jarum ose,
alat berupa kawat baja berujung membulat
yang digunakan untuk mengambil mikroba yang diinkubasi, diisolasi atau di
transfer ke media kultur lain. Prinsip kerjanya Jarum Ose disentuhkan pada
bagian mikroba kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
Timbangan analitik, sebuah alat yang
berfungsi untuk mengukur massa suatu benda dengan akurasi sampai ±0,0001 gram
dan mempunyai penutup yang terbuat dari kaca. Autoclave, adalah pemanasan
tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap
bersuhu dan bertegangan tinggi.
Autoclave yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap
panas bertekanan. Alat ini terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi
manometer dan klep bahaya. Autoclave dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat yang tahan
terhadap suhu tinggi. Shaker water bath digunakan untuk menghomogenkan suspensi
bahan terlarut dan pelarut serta untuik menumbuhkan mikroba dan media cair
dengan suhu tertentu dan hitunganya 134 permenit.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Alat yang di
gunakan dalam melakukan pratikum ini adalah, gelas kimia ,gelas ukur ,tabung
reaksi ,erlenmeyer ,hot plate ,pipet tetes, mikropipet ,sikat tabung ,sentrifuse
,loupe ,cawan petri,cultur chamber ,mikroskop cahaya ,lampu busen ,jarum ose ,timbangan
analitik ,autoclave ,shaker water bath.
2.
Masing-masing
alat pratikum memiliki fungsi
dan pengguunaan yang berbeda-beda. Seperti gelas kimia berfungsi untuk mengukur
volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung
zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya
yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Gelas Ukur berfungsi untuk mengukur
volume segala benda dengan
ketelitian yang tinggi. Tabung reaksi berfungsi sebagai
wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan. Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan yang akan
dititrasi pada proses titras.
Hot plate berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan
dengan pengadukan.
Mikropipet mempunyai fungsi
seperti pipet tetes, yaitu untuk memindahkan cairan atau
larutan,mikropipet dapat menyerap cairan yang terukur. Sikat tabung berfungsi
untuk membersihkan alat-alat laboratorium
seperti gelas kimia,tabung reaksi,dan gelas ukur berbentuk nya seperti
sikat. Sentrifiuse berfungsi untuk menghomogenkan suatu zat dan juga untuk
memisahkan cairan dengan padatan. Loupe atau kaca pembesar berfungsi
sebagai pembesar suatu objek,berbentuk seperti bulatan kaca.Cawan petri digunakan untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme pada suatu medium yang dituangkan diatas cawan petri. Cultur chamber berfungsi untuk menyimpan alat-alat yang sudah di
sterilka,berbentuk seperti oven. Mikroskop
cahaya untuk melihat benda-benda yang sangat kecil seperti mokroorganisme.
Lampu bunsen berfungsi untuk memanaskan
suatu zat dan mengunakan spiritus sebagai bahan bakar nya. Jarum ose berfungsi
untuk mengambil dan menyebar sample koloni mikroba pada medium padat atau cair.
Timbangan analitik memiliki fungsi membantu untuk mengukur berat
bahan secara
terukur. Autoclave adalah alat pemanas
tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi
suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi selama kurang lebih 15 menit. Water bath berfungsi untuk
menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada analisis
mikrobiologi.
5.2. Saran
Saran
saya, Pengenalan alat-alat laboratrium merupakan suatu hal yang sangat penting
karena merupakan suatu
dasar dari praktikum agar tidak terjadi kesalahan dan diharapkan agar
praktikan dalam perawatan alat-alat laboratorium lebih ditingkatkan lagi, sehingga
alat-alat laboratorium bisa digunakan dalam waktu yang lebih lama. Praktikum pengenalan
alat merupakan praktikum yang sangat penting karena alat-alat yang akan
digunakan kita selaku praktikan wajib terlebih dahulu mengetahuinya, maka dari
itu praktikan wajib memahami serta dapat menggunakan alat-alat yang ada di
laboratorium mikrobiologi agar tidak ada kesalahan-kesalahan pada saat
praktikum. dan diharapkan alat yang
akan digunakan untuk praktikum pengenalan alat bisa lebih banyak lagi agar para
praktikan tidak berdesakan hanya untuk melihat alat yang hanya ada satu atau
ssedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting. 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur, hlm 325 dan 331. Binarupa Aksara. Jakarta.
Koesmadja, 2006.Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.
Hokayuruke,
2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas Pertanian Universitas
Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Puspita, Rohima, 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas
VII. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Wahyudi,
2011.
Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.Universitas Padjajaran,
Jatinangor.