muhammad al fichry falihi
Minggu, 06 September 2015
Secara kompleks, respirasi
diartikan sebagai sebuah proses pergerakan atau mobilisasi energi oleh makhluk
hidup dengan cara memecah senyawa dengan ebergi tinggi yakni SET yang akan digunakan
sebagai penyokong aktifitas dalam keseharian makhluk hidup tersebur. Kegiatan
respirasi ini berlangsung pada semua makhluk hidup baik itu hewan, tumbuhan
maupun manusia. Secara umum, dalam ilmu biologi dikenal ada dua jenis
respirasi. Pembedaannya didasarkan pada keterlibatan oksigen di dalam proses
tersebut. Adapun yang dimaksud adalahrespirasi aerob dan respirasi anaerob.
Respirasi Aerob
Secara sederhana, respirasi yang satu ini diartikan sebagai sebuah reaksi
katabolisme yang memerlukan suasana aerobic dengan demikian dalam prosesnya
keberadaan oksigen sangat dibutuhkan. Hasil dari reaksi ini adalah energi
dengan jumlah yang besar.
Energi tersebut disimpan dalam bentuk energi kimiawi yang
dikenal dengan kode ATP. Energi ATP ini akan digunakan oleh sel di dalam tubuh
makhluk hidup untuk menunjang beberapa hal seperti pertumbuhan, gerak,
transportasi, reproduksi dan kegiatan lainnya. Secara sederhana, rumus yang
menggambarkan respirasi aerob adalah C6H12 + 6O2 = 6CO2 + 6H20.
Respirasi aerob ini dibagi ke dalam 3 tahapan, yang secara berturut-turut
mencakup:
1.
Glikolisis, yakni proses pemecahan molekul c6 atau glukosa menjadi
senyawa bernama asam piruvat atau dikenal dengan rumus kimia C3.
2.
Siklus krebs, yakni reaksi CoA atau molekul asetil yang akan
menghasilkan oksalosetat dan juga asam sitrat.
3.
Transpor electron, yakni reaksi reduksi atau oksidasi NADH2 dan
molekul FADH2 yang pada akhirnya menghasilkan H2O juga energi berupa ATP.
Respirasi Anaerob
Yakni pernapasan yang tidak memerlukan oksigen atau o2. Respirasi yang satu ini
terjadi pada bagian sitoplasma dan tujuannya untuk mengurai senyawa organik.
Tidak seperti respirasi aerob, respirasi anaerob hanya menghasilkan sejumlah
energi yang jauh lebih kecil yakni 2 ATP. Proses respirasi anaerob ini bisa
dijumpai pada reaksi fermentasi juga pernapasan intra-molekul. Jika pada reaksi
aerob, terdapat pembebasan CO2 juga H2O secara sempurna, maka pada respirasi
anaerob glukosa dipecah secara tidak sempurna menjadi komponen H2O dan juga
CO2. Pada respirasi anaerob ini pula , hodrogen bergabung bersama sejumlah
komponen yakni asam piruvat, asetaldehida yang kemudian membentuk asam laktat
juga etanol. Sementara itu pada respirasi aerob, hydrogen yang dibebaskan
justru akan bergabung bersama dengan 02 dan pada akhirnya membentuk H2O
Jika didata secara detil, maka perbedaan respirasi
aerob dan
anaerob bisa dilihat pada list berikut:
1.
Respirasi Aerob:
Memerlukan oksigen, prosesnya terjadi di dalam matriks mitokondria, respirasi
ini bertujuan untuk memecah senyawa organik ke an-organik, menghasilkan energi
dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP.
2.
Respirasi Anaerob: tidak memerlukan kehadiran oksigen dalam
prosesnya, berlangsung di dalam sitoplasma, tujuannya untuk mengurai senyawa
organik, hasil akhirnya berupa energi tapi dalam jumlah yang sedikit yakni 2
ATP.