al fichry falihi
DAFTAR ISI
Daftar
isi………………………………….…………………………... 3
BAB I :
PENDAHULUAN………………………………... . 4
I.
Latar Belakang………………………….... 4
II.
Tujuan
……………………………………. 4
BAB II :
LANDASAN TEORI…………………………….... 5
BAB III : METEDOLOGI PRAKTIKUM…………………... 8
I.
Waktu dan tempat……………………….. 8
II.
Alat dan bahan…………………………... 8
III.
Prosedur
kerja…………….……………... 9
IV.
Tabel
pengamatan……………………….. 11
BAB IV : PEMBAHASAN………………………………….. 13
BAB
V : PENUTUP…………….…………….…….……..... 14
I.
Kesimpulan…...…………….………….... 14
II.
Saran…...…………………….………….. 14
DAFTAR
PUSATAKA……………………………..……….. 15
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kita sering mendengar kata
larutan. Ada larutan gula, larutan garam, larutan teh. Tapi bagaimana dengan
air kopi? Apakah kita menganggapnya sebagai sebuah larutan? Suatu campuran
terdiri dari dua komponen utama, yaitu zat terlarut dan zat pelarut. Jika dari
contoh di atas zat terlarutnya adalah, gula, garam, teh, dan kopi; sedangkan
zat pelarutnya adalah air.
Larutan
mempunyai peranan penting dalam kehidupan maupun di bidang industri. Makanan yang disebarkan ke seluruh tubuh,
diubah dulu menjadi zat dalam bentuk
larutan. Mineral dari tanah diserap tumbuh-tumbuhan dalam bentuk larutan.
Reaksi-reaksi kimia di laboratorium atau di pabrik-pabrik industri kimia juga
umumnya dalam bentuk larutan. Larutan dapat berwujud cair seperti larutan gula,
berwujud gas seperti udara, dan berwujud padat yang diberi nama alloy contohnya
perunggu.
Berbagai
zat di laboratorium sebelum direaksikan,
biasanya sudah dibuat dalam bentuk larutannya.
Larutan termasuk ke dalam campuran homogen
yang komponennya terdiri atas zat terlarut
dan pelarut. Pelarut yang biasa digunakan adalah
air, sedangkan zat terlarut terdiri dari berbagai
senyawa baik senyawa ion maupun senyawa
kovalen. Contoh senyawa ion yaitu KCl, NaOH,
NaCl. Contoh senyawa kovalen yaitu C6H12O6,
NH3, HCl, dan C2H5OH. Untuk keperluan
penelitian, jumlah zat terlarut di dalam pelarutnya ditentukan dalam satuan tertentu, misalnya dalam % volum dan
molaritas.
II. Tujuan
a. Menyelidiki
daya hantar listrik berbagai larutan
b. Untuk
mengetahui larutan yang mengandung elektrolit dan yang tidak mengandung elektrolit
c. Membedakan
larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
BAB II
LANDASAN TEORI
Larutan elektrolit adalah
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa
menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam larutan. Larutan
yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam
larutan elektrolit. (pasihahtetrasianoferat.wordpress.com)
Larutan nonelektrolit adalah
larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala
berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat
uji. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong
ke dalam larutan nonelektrolit. (pasihahtetrasianoferat.wordpress.com)
Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan
Non Elektrolit
Larutan elektrolit dan non
elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu kemampuan
menghantarkan listrik.
a) Larutan elektrolit dapat
menghantarkan listrik.
Hal ini
untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius
(1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat
elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel
berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan
tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan
muatan negatif. (sherchemistry.wordpress.com)
Atom atau gugus atom yang
bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation,
sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan
elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui
eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain.
Contoh larutan elektrolit lemah : CH3COOH, Al(OH)3 dan Na2CO3.
(sherchemistry.wordpress.com)
b) Larutan non elektrolit tidak
dapat menghantarkan listrik.
Adapun larutan non elektrolit
terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak
terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, mereka tetap berupa
molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit
tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang
tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen.
Contoh larutan non elektrolit: Larutan Gula (C12H22O11),
Etanol (C2H5OH), Urea
(CO(NH2)2), Glukosa (C6H12O6),
dan lain-lain. (sherchemistry.wordpress.com)
Kekuatan Larutan Elektrolit
Kekuatan
larutan elektrolit erat kaitannya dengan derajat ionisasi/disosiasi . Derajat
ionisasi/disosiasi adalah perbandingan antara jumlah ion yang dihasilkan dengan
jumlah zat mula-mula. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
Derajat ionisasi memiliki rentang
antara 0 sampai 1.
Jika
derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 1 atau sama dengan 1, ini
mengindikasikan bahwa zat tersebut tergolong larutan elektrolit kuat. Artinya
adalah sebagian besar/semua zat tersebut terionisasi membentuk ion positif dan
ion negative. Hanya sebagian kecil/tidak ada zat tersebut dalam bentuk molekul
netral.
Jika
derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 0, ini mengindikasikan zat tersebut
tergolong larutan elektrolit lemah. Artinya adalah hanya sebagian kecil zat
tersebut yang terionsisasi menghasilkan ion positif dan ion negative. Sisanya
masih berupa molekul netral.
Jika
derajat ionisasi suatu larutan sama dengan 0, ini mengindikasikan zat tersebut
tergolong larutan non elektrolit. Artinya adalah zat tersebut tidak mengalami
ionisasi/tidak menghasilkan ion positif dan ion negative, semuanya dalam bentuk
molekul netral. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar
A
: Pada larutan ini derajat ionisasinya = 1; artinya semua larutan membentuk ion-ion (positif dan negative), tidak
ada dalam bentuk molekul netralnya. Gelembung yang dihasilkan banyak dan dapat
menyalakan nyala lampu.
Gambar B : Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 1; artinya sebagian besar larutan terionisasi
membentuk ion positif dan ion negative, hanya sebagian kecil dalam bentuk
molekul netralnya. Walaupun masih terdapat molekul netral, gas yang terbentuk
banyak (tapi tidak sebanyak gambar A) dan dapat menyalakan lampu.
Gambar C : Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 0; artinya hanya sebagian kecil yang
terionsisasi membentuk ion positif dan ion negative. Sebagian besar terdapat
dalam bentuk molekul netral. Gelembung yang dihasilkan sedikit, dan lampu tidak
menyala.
Gambar D : Pada larutan ini derajat ionisasinya = 0; artinya tidak ada zat yang terionisasi
membentuk ion positif dan ion negative, semua zat masih dalam bentuk molekul
netralnya. Tidak menghasilkan gelembung dan lampu tidak menyala.(www.jejaringkimia.web.id)
Jenis-jenis larutan berserta
sifatnya sebagai kesimpulan dari penjelasan di atas diperlihatkan pada Tabel
1.1
Tabel
1.1: Perbedaan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non
elektrolit
Jenis
Larutan
|
Sifat
dan Pengamatan Lain
|
Contoh
Senyawa
|
Reaksi
Ionisasi
|
Elektrolit Kuat
|
- terionisasi sempurna
- menghantarkan arus listrik
- lampu menyala terang
- terdapat gelembung gas
|
NaCl, HCl,
NaOH,
H2SO4,KCl
|
NaCl Na+ + Cl-
NaOH Na+ + OH-
H2SO4 2 H+ + SO42-
KCl K+ + Cl-
|
Elektrolit Lemah
|
- terionisasi sebagian
- menghantarkan arus listrik
- lampu menyala redup
- terdapat gelembung gas
|
NH4OH,
HCN, Al(OH)3
|
NH4OH NH4+
+ OH-
HCN H+ + CN-
Al(OH)3 Al3+ + 3OH-
|
Non Elektrolit
|
- tidak terionisasi
- tidak menghantarkan listrik
- lampu tidak menyala
- tidak terdapat gelembung gas
|
C6H12O6,
C12H22O11,
CO(NH2)2 C2H5OH
|
C6H12O6,C12H22O11,
CO(NH2)2
C2H5OH
|
(sherchemistry.wordpress.com)
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
I. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Sabtu, 4 April
2015.
Tempat : Kelas lab ipa SMA
NEGERI 2
WANGI-WANGI
II. Alat dan Bahan
Alat
·
Bola
lampu 3 watt ( 1 buah)
·
Kabel
1 meter
·
Baterai
6 buah
·
Elektroda
karbon 2 buah
·
Gunting
·
Cutter
·
Selotip/lakban
·
Gelas
aqua plastik kosong 10 buah
·
Tisu
Bahan
·
Larutan
garam
·
Larutan
cuka
·
Larutan
gula
·
Air
laut
·
Air
sumur
·
Air
jernih
·
Larutan
mizone
·
Air
hujan
·
Air
jeruk
·
Air
aqua
III. Prosedur Kerja
·
Memotong
triplex berbentuk persegi
·
Membuat
tempat baterai dari sisa triplex
·
Menyambungkan
4 baterai menggunakan lakban
·
Membuka
baterai kemudian mengambil elektroda
·
Menghubungkan
baterai, lampu, saklar, dan elektroda. Sehingga membentuk rangkaian
1.
Larutan garam
·
Menuangkan larutan garam ke dalam
gelas aqua.
·
Kemudian memasukkan kedua batang
karbon ke dalam gelas aqua yang telah berisi larutan garam, namun batang karbon
tidak kami biarkan bersentuhan.
·
Lalu mengamati keadaan batang karbon
di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·
Setelah menguji batang karbon dan
bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air
yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan cuka.
2.
Larutan Cuka (asam asetat)
·
Menuangkan larutan asam asetat
kedalam gelas aqua.
·
Kemudian memasukkan kedua batang
karbon ke dalam gelas aqua yang telah berisi larutan cuka, namun batang karbon
tidak kami biarkan bersentuhan
·
Lalu mengamati keadaan batang karbon
di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·
Setelah menguji batang karbon dan
bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air
yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan
gula
3.
Larutan gula
·
Menuangkan larutan gula ke dalam
gelas aqua.
·
Kemudian memasukkan kedua batang
karbon ke dalam gelas aqua yang telah berisi larutan gula, namun batang karbon
tidak kami biarkan bersentuhan.
·
Lalu mengamati keadaan batang karbon
di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·
Setelah menguji batang karbon dan
bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air
yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan
air kran.
4.
Air laut
·
Menuangkan larutan air laut ke dalam
gelas aqua.
·
Kemudian memasukkan kedua batang
karbon ke dalam gelas aqua yang telah berisi larutan air laut namun batang
karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
·
Lalu mengamati keadaan batang karbon
didalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·
Setelah menguji batang dan bola
lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air yang
kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu air sumur
5.
Air sumur
·
Menuangkan larutan air sumur kedalam
gelas aqua.
·
Kemudian memasukkan kedua batang
karbon ke dalam gelas aqua yang telah berisi air sumur, namun batang karbon
tidak kami biarkan bersentuhan.
·
Lalu mengamati keadaan batang karbon
di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·
Setelah menguji batang karbon dan
bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air
yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu Air
jeruk.
6.
Air jeruk.
·
Menuangkan Air jeruk. ke dalam gelas
aqua.
·
Kemudian memasukkan kedua batang
karbon ke dalam gelas aqua yang telah berisi larutan Air jeruk., namun batang
karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
·
Lalu mengamati keadaan batang karbon
didalam larutan dan keadaan bola lampu.
·
Setelah menguji batang karbon dan
bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air
yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan
mizone.
7.
Larutan mizone
·
Menuangkan larutan mizone ke dalam
gelas aqua.
·
Kemudian memasukkan kedua batang
karbon ke dalam gelas aqua yang telah berisi larutan mizone, namun batang
karbon tidak kami biarkan bersentuhan
·
Lalu mengamati keadaan batang karbon
di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·
Setelah menguji batang karbon dan
bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air
yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan air
hujan.
8.
Air hujan
·
Menuangkan larutan air hujan kedalam
gelas aqua.
·
Kemudian memasukkan kedua batang
karbon ke dalam gelas aqua yang telah berisi air hujan, namun batang karbon
tidak kami biarkan bersentuhan
·
Lalu mengamati keadaan batang karbon
di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·
Setelah menguji batang karbon dan
bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air
yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu Larutan
sprite.
9.
Larutan sprite
·
Menuangkan air jeruk ke dalam gelas
aqua.
·
Kemudian memasukkan kedua batang
karbon ke dalam gelas aqua yang telah berisi air jeruk, namun batang karbon
tidak kami biarkan bersentuhan
·
Lalu mengamati keadaan batang karbon
di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·
Setelah menguji batang karbon dan
bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air
yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu air
Aquades.
10. Air Aquades.
·
Menuangkan air Aquades. ke dalam
gelas aqua.
·
Kemudian memasukkan kedua batang
karbon ke dalam gelas aqua yang telah berisi air Aquades., namun batang karbon
tidak kami biarkan bersentuhan
·
Lalu mengamati keadaan batang karbon
di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·
Setelah menguji batang karbon dan
bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air.
IV.
Tabel Pengamatan
Hasil pengamatan kelompok kami :
No
|
Bahan
|
Rumus
|
Pengamatan
|
Jenis Elektrolit
|
Lampu
|
Elektroda
|
1
|
Larutan garam
|
NaCl
|
Terang
|
Banyak gelembung
|
Elektrolit kuat
|
2
|
Larutan cuka
|
H3COOH
|
Tidak menyala
|
Sedikit gelembung
|
Elektrolit lemah
|
3
|
Larutan gula
|
- C12H22O11
|
Tidak Menyala
|
Tidak ada gelembung
|
Non- elektrolit
|
4
|
Air laut
|
-
|
Redup
|
Sedikit gelembung
|
Elektrolit lemah
|
5
|
Larutan Mizone
|
-
|
Tidak Menyala
|
Sedikit gelembung
|
Elektrolit lemah
|
6
|
Air sumur
|
-
|
Tidak Menyala
|
Tidak ada gelembung
|
Non- elektrolit
|
7
|
Air jeruk
|
CH3COOH
|
Tidak Menyala
|
Banyak gelembung
|
Elektrolit lemah
|
8
|
Air aquades
|
-
|
Tidak Menyala
|
Tidak ada gelembung
|
Non- elektrolit
|
9
|
Air hujan
|
-
|
Tidak Menyala
|
Tidak ada gelembung
|
Non- elektrolit
|
10
|
Larutan sprite
|
-
|
Tidak menyala
|
Banyak gelembung
|
Elektrolit lemah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Hasil pengamatan yang benar :
No
|
Bahan
|
Rumus
|
Pengamatan
|
Jenis Elektrolit
|
Lampu
|
Elektroda
|
1
|
Larutan garam
|
NaCl
|
Terang
|
Banyak gelembung
|
Elektrolit kuat
|
2
|
Larutan cuka
|
H3COOH
|
Tidak menyala
|
Banyak gelembung
|
Elektrolit lemah
|
3
|
Larutan gula
|
- C12H22O11
|
Tidak Menyala
|
Tidak ada gelembung
|
Non- elektrolit
|
4
|
Air laut
|
-
|
Redup
|
Sedikit gelembung
|
Elektrolit lemah
|
5
|
Larutan Mizone
|
-
|
Terang
|
Banyak gelembung
|
Elektrolit kuat
|
6
|
Air sumur
|
-
|
Tidak Menyala
|
Tidak ada gelembung
|
Non- elektrolit
|
7
|
Air jeruk
|
CH3COOH
|
Tidak Menyala
|
Banyak gelembung
|
Elektrolit lemah
|
8
|
Air aquades
|
-
|
Tidak Menyala
|
Tidak ada gelembung
|
Non- elektrolit
|
9
|
Air hujan
|
-
|
Tidak Menyala
|
Tidak ada gelembung
|
Non- elektrolit
|
10
|
Larutan sprite
|
-
|
Tidak menyala
|
Banyak gelembung
|
Elektrolit lemah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Keelektrolitan suatu larutan dapat diketahui
dengan alat uji elektrolit. Beikut hasil analisa dari percobaan yang sudah
dilakukan :
Larutan-larutan tersebut ada yang bisa
menyalakan lampu ada pula yang tidak, ada yang menghasilkan gelembung ada pula
yang tidak, Larutan yang menimbulkan gelembung adalah larutan elektrolit,
sedangkan yang tidak adalah larutan non-elektrolit.
Larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan
baik (ditunjukkan dengan lampu yang menyala terang) karena dapat terionisasi
dengan baik (ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung) merupakan larutan
elektrolit kuat.
Larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan
buruk (ditunjukkan dengan lampu yang menyala redup atau tidak menyala sama
sekali) karena tidak dapat terionisasi dengan baik (ditunjukkan dengan masih
adanya gelembung-gelembung) merupakan larutan elektrolit lemah.
Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik
sama sekali (ditunjukkan dengan lampu yang sama sekali tidak menyala) karena
tidak dapat terionisasi sama sekali (ditunjukkan dengan tidak adanya
gelembung-gelembung) merupakan larutan non-elektrolit.
Dari tabel pengamatan, dapat kami
olah menjadi :
1. Mizone
seharusnya termasuk elektrolit kuat Karena lampu menyala terang dan ada
gelembung. Selain itu, mizone mengandung banyak ion. Namun hasil dari uji
larutan kami menunjukkan bahwa mizone merupakan elektrolit lemah, hal itu
terjadi karena kesalahan/kerusakan alat uji larutan.
BAB
V
PENUTUP
I.
Kesimpulan
hasil pengamatan kita dapat mengambil
keputusan yaitu sebagai berikut :
Larutan berdasarkan daya hantar listrik terbagi atas,
larutan elektroolit dan non elektrolit.
-
Larutan yang mengandung elektrolit
adalah larutan yang mempunyai salinitas (kandungan garam) sedangkan larutan non
elektrolit adalah larutan yang tidak mempunyai salinitas (kandungan garam).
-
Ciri–ciri larutan elektrolit adalah
adanya gelembung gas dan lampu menyala.
-
Ciri–ciri larutan non elektrolit
lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
Berdasarkan kekuatan daya hantar
listrik, laritan dapat dibagi atas, elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non
elektrolit.
II.
Saran
1)
Dalam melaksanakan praktikum kita
harus berhati - hati dalam melaksankan pengamatan agar hasilnya nanti tidak
salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan hasil praktikum.
2)
Pengamatan ini sangat penting dengan
tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang dapat menghantarkan listrik dan
tidak dapat menghantar listrik.
3)
Periksa alat uji elektrolit secara
teliti, karena alat uji yang tidak benar akan mempengaruhi hasi percobaan.
4)
Larutan yang diuji jika seperti air
jeruk, air kapur, dan air garam usahakan dengan mencampurkn air secukupnya,
jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
5)
Lebih baik percobaan dilakukakan
lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih meyakinkan atau memastikan terhadap
hasinya.
6)
Bersihkan alat uji elektrolit supaya
larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel pada elektroda.
7)
Usahakan menuangkan larutannya
secukupnya saja agar larutan yang akan diuji tidak tumpah.
DAFTAR PUSTAKA
pasihahtetrasianoferat.wordpress.com
sherchemistry.wordpress.com
www.jejaringkimia.web.id
alfichry.blogspot.com