muhammad al fichry falihi
Sistem Regulasi Manusia
Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing
mempunyai fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama
dengan baik, diperlukan adanya koordinasi (pengaturan). Pada manusia dan
sebagian besar hewan, koordinasi dilakukan oleh sistem saraf, sistem
indra, dan sistem hormon. Dalam bab ini hanya akan dibahas tentang
sistem saraf .
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas
tubuh. Iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan. Untuk
menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem
saraf, yaitu:
a. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
b. Konduktor (Penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu
sendiri. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron.
c. Efektor, adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor
yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (hormon). Otot
menanggapi rangsang yang berupa gerakan tubuh, sedangkan hormon
menaggapi rangsang dengan meningkatkan/menurunkan aktivitas organ tubuh
tertentu. Misalnya : mempercepat/memperlambat denyut jantung,
melebarkan/menyempitkan pembuluh darah dan lain sebagainya.
1. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah
yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf
terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson).
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf.
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan
sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf
(neuron). Di dalam sitoplasma terdapat
mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Neurit (akson)
Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf
lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung myelin
yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi
untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. Bagian neurit ada yang tidak
dibungkus oleh selubung mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier
dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Antara neuron
satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan
secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara
ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan
sinapsis. Pada bagian sinapsis inilah suatu zat kimia yang disebut
neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls
dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.
2. Macam-macam Neuron (Sel Saraf)
a. Saraf sensorik
saraf sensorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari
reseptor (indra) ke saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang).
b. Saraf motorik
saraf motorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari saraf pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Saraf konektor
saraf konektor adalah saraf yang menghubungkan rangsangan (impuls) dari saraf sensorik ke saraf motorik.
3. Macam-macam Gerak
Gerakan merupakan salah satu cara tubuh dalam mengagapi rangsangan.
Berdasarkan jalannya rangsangan (impuls) gerakan dibedakan menjadi dua
yaitu :
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah
gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Pada gerak sadar
ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh
reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak
rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan.
Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik.
Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Contoh gerak sadar
misalnya : menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan.
Skema gerak sadar :
Rangsangan(Impuls) --> Reseptor(Indra) --> Saraf sensorik
--> Otak --> Saraf motorik --> Efektor (Otot)
b. Gerak Refleks (Tak Sadar)
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini tidak melewati otak namun hanya
sampai sumsum tulang belakang. Gerak refleks misalnya terjadi saat kita
mengangkat kaki karena menginjak benda runcing, gerakan tangan saat
tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan saat menghindari tabrakan dan
lain sebagainya.
Skema gerak refleks :
Rangsangan(Impuls) --> Reseptor(Indra) --> Saraf sensorik
--> Sumsum Tulang Belakang --> Saraf motorik --> Efektor (Otot)
4. Susunan Sistem Saraf Manusia
Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem
saraf. Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis
dan sistem saraf otonom.
A. Sistem saraf pusat
1) Otak
Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di rongga tengkorak dan
dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput
paling luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater dan yang
tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat
cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau
goncangan. Peradangan
yang terjadi pada selaput ini dinamakan
meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak manusia terbagi
menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum)
dan sumsum lanjutan.
a) Otak besar (cerebrum)
Otak besar
memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan.
Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan
melayani tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan.
Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, berisi badan-badan sel
saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut-serabut saraf
(neurit/akson). Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan
yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat,
mendengar, dan bergerak.
b) Otak Kecil (Cerebellum)
Otak
kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak kecil
seperti otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri. Belahan kanan
dan kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Terbagi menjadi dua
lapis sama seperti otak besar yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan
lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil berfungsi untuk mengatur
keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-otot ketika kita
bergerak.
c) Sumsum lanjutan
Sumsum lanjutan (medula
Oblongata) terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam yang berwarna
kelabu karena banyak mengandung badan sel-sel saraf dan lapisan luar
berwarna putih karena berisi neurit (akson). Sumsum lanjutan berfungsi
sebagai pusat pengendali pernapasan, menyempitkan pembuluh darah,
mengatur denyut jantung, mengatur suhu tubuh dan kegiatan-kegiatan lain
yang tidak disadari.
2). Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang
belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang
ke dua. Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh selaput
meninges. Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang bagian
luar tampak berwarna putih (substansi alba) karena banyak mengandung
akson (neurit) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu-kupu,
berwarna kelabu (substansi grissea) karena banyak mengandung badan
sel-sel saraf.
Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:
a) menghantarkan impuls dari dan ke otak,
b) memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.
B. Sistem saraf tepi
1) Sistem saraf somatis
Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang
dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk
menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah
pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel rumah berbunyi,
isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan
tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu
dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
Sistem saraf somatis terdiri atas :
a. Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada bagian kepala
yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang
tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.
b. Saraf sumsum
tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang berjumlah
31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari
sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh.
2) Sistem saraf autonom (tak sadar)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang
bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem
saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot
perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sistem saraf simpatik
b. Sistem saraf parasimpatik
Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara
antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau
kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda.
Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut :
• Mempercepat denyut jantung.
• Memperlebar pembuluh darah.
• Memperlebar bronkus.
• Mempertinggi tekanan darah
• Memperlambat gerak peristaltis.
• Memperlebar pupil.
• Menghambat sekresi empedu.
• Menurunkan sekresi ludah.
• Meningkatkan sekresi adrenalin.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan
fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik
berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem
saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung